DAERAH TERTINGGAL
Daerah
Tertinggal
PENGERTIAN
Secara
umum yang dimaksud dengan Daerah Tertinggal adalah daerah Kabupaten yang
masyarakat serta wilayahnya relatif kurang berkembang dibandingkan daerah lain
dalam skala nasional. Pengertian daerah tertinggal sebenarnya
multi-interpretatif dan amat luas. Meski demikian, ciri umumnya antara lain:
tingkat kemiskinan tinggi, kegiatan ekonomi amat terbatas dan terfokus pada
sumberdaya alam, minimnya sarana dan prasarana, serta kualitas SDM yang rendah.
Daerah
tertinggal secara fisik terkadang lokasinya amat terisolasi. Beberapa
pengertian wilayah tertinggal telah disusun oleh masing-masing instansi
sektoral dengan pendekatan dan penekanan pada sektor terkait (misal:
transmigrasi, perhubungan, pulau-pulau kecil dan pesisir, Kimpraswil, dan lain
sebagainya). Wilayah tertinggal secara definitif dapat meliputi dan melewati
batas administratif daerah sesuai dengan keterkaitan fungsional berdasarkan
dimensi ketertinggalan yang menjadi faktor penghambat peningkatan kesejahteraan
masyarakat di wilayah tersebut.
Berdasarkan
Keputusan Menteri pembangunan daerah tertinggal Nomor 001/KEP/M-PDT/I/2005
tentang Strategi Nasional Pembangunan Daerah Tertinggal, yang dimaksud dengan
Daerah Tertinggal adalah daerah Kabupaten yang masyarakat serta wilayahnya
relatif kurang berkembang dibandingkan daerah lain dalam skala nasional. Konsep
daerah tertinggal pada dasarnya berbeda dengan konsep daerah miskin. Oleh
karenanya, program pembangunan daerah tertinggal berbeda dengan program
penanggulangan kemiskinan
FAKTOR
PENYEBAB DAERAH TERTINGGAL
1.
Geografis
Umumnya secara geografis daerah tertinggal relatif sulit
dijangkau karena letaknya yang jauh di pedalaman, perbukitan/ pegunungan,
kepulauan, pesisir, dan pulau-pulau terpencil atau karena faktor geomorfologis
lainnya sehingga sulit dijangkau oleh jaringan baik transportasi maupun media
komunikasi.
2.
Sumberdaya
Alam
Beberapa daerah tertinggal tidak memiliki potensi
sumberdaya alam, daerah yang memiliki sumberdaya alam yang besar namun
lingkungan sekitarnya merupakan daerah yang dilindungi atau tidak dapat
dieksploitasi, dan daerah tertinggal akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang
berlebihan.
3.
Sumberdaya
Manusia
Pada umumnya masyarakat di daerah tertinggal mempunyai
tingkat pendidikan, pengetahuan, dan keterampilan yang relatif rendah serta kelembagaan
adat yang belum berkembang.
4. Prasarana dan Sarana
Keterbatasan prasarana dan sarana komunikasi,
transportasi, air bersih, irigasi, kesehatan, pendidikan, dan pelayanan lainnya
yang menyebabkan masyarakat di daerah tertinggal tersebut mengalami kesulitan
untuk melakukan aktivitas ekonomi dan sosial.
5.
Daerah
Terisolasi, Rawan Konflik dan Rawan Bencana
Daerah tertinggal secara fisik lokasinya amat terisolasi,
disamping itu seringnya suatu daerah mengalami konflik sosial bencana alam
seperti gempa bumi, kekeringan dan banjir, dan dapat menyebabkan terganggunya
kegiatan pembangunan sosial dan ekonomi.
6.
Kebijakan
Pembangunan
Suatu daerah menjadi tertinggal dapat disebabkan oleh
beberapa kebijakan yang tidak tepat seperti kurang memihak pada pembangunan
daerah tertinggal, kesalahan pendekatan dan prioritas pembangunan, serta tidak
dilibatkannya kelembagaan masyarakat adat dalam perencanaan dan pembangunan.
PANDANGAN
MASYARAKAT DAERAH TERTINGGAL TERHADAP PENDIDIKAN
Daerah
tertinggal merupakan daerah yang terisolir dari pembangunan yang sedang
berjalan. Tidak hanya secara fisik mereka tertinggal namun juga dari cara
berpikir masyarakatnya. Prinsip ‘banyak anak banyak rejeki’ seakan telah
menjamur dalam kehidupan mereka.
Pandangan
masyarakat desa di daerah tertinggalpun cenderung lebih berorientasi pada hal
materiil, yaitu lebih menyukai jika anak-anaknya bekerja membantu orang tua
dari pada harus belajar di sekolah. Mungkin hal inilah yang menyebabkan
masyarakat desa di daerah tertinggal sulit melepaskan anak-anak mereka untuk
menuntut ilmu di tempat yang jauh. Mereka lebih suka melihat anak-anak mereka
di rumah membantu orang tua di ladang, tambak atau sawah.
Paradigma
seperti inilah yang telah ada dalam diri mereka sejak lama dan sulit untuk
dirubah. Bagi masyarakat pedalaman, yang berpencar, pendidikan belum merupakan
prioritas karena anak-anak masih dipandang sebagai alat produksi bagi keluarga,
perbedaan ini perlu dieliminir. Masyarakat disana berpikir bahwa
sekolah kurang berguna untuk wanita. Karena pada akhirnya wanita akan kembali
ke dapur dan hanya bekerja sebatas mengurus rumah, suami dan anak-anak.
PROGRAM
PEMBANGUNAN YANG DILAKUKAN PEMERINTAH
Sudah
cukup banyak usaha-usaha yang dilakukan pemerintah dalam menghadapi masalah
ketertinggalan daerah selama ini. Salah satunya yaitu pemerintah mengeluarkan
Permen PDT No. 07/ PER/ W-PDT /III/2007 tentang perubahan strategi pembangunan
daerah tertinggal. Ini merupakan implementasi teknis dari Undang-undang nomor
25 tahun 2005 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional.
Kementrian
PDT juga membuat sasaran pembangunan daerah tertinggal yang terbagi dalam
sasaran jangka menengah (RPJMN) dan sasaran jangka panjang (RPJPN). Kedua
program kerja tersebut mempunyai tujuan untuk mempercepat pertumbuhan
daerah-daerah yang tertinggal. Pemerintah juga mengadakan Program Percepatan
Pembangunan Daerah Tertinggal atau disebut juga dngan P2DTK. Program (Sarpung)
Sarjana Pulang Kampung juga diterapkan Pemkab Tapin, Kalimantan Selatan untuk
menyebarkan tenaga pendidik di daerah mereka. Program beasiswa dan penggalangan
dana untuk anak-anak yang mempunyai masalah ekonomi juga semakin digalakkan karena
pada dasarnya masalah ekonomi kerap menjadi masalah utama yang membelenggu
masyarakat di daerah tertinggal. Masalah ini sepatutnya tidak hanya menjadi
tugas pemerintah dalam menyelesaikannya, namun juga menjadi tanggung jawab
masyarakat dalam pelaksanaannya.
Pembukaan
UUD 1945 yang berisi tujuan pendidikan nasional adalah membentuk warga Negara
yang cerdas, mandiri dan dilandasi oleh ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Hal ini sepatutnya menjadi landasan utama dalam merealisasikan pendidikan yang berbasis
pemberdayaan masyarakat agar terlatih kecerdasannya.
Strategi
pembangunan daerah tertinggal disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi
masing-masing daerah. Strategi dimaksud meliputi:
- Pengembangan ekonomi lokal, strategi ini diarahkan untuk mengembangkan ekonomi daerah tertinggal dengan didasarkan pada pendayagunaan potensi sumberdaya local (sumberdaya manusia, sumberdaya kelembagaan, serta sumberdaya fisik) yang dimiliki masing-masing daerah, oleh pemerintah dan masyarakat, melalui pemerintah daerah maupun kelompok-kelompok kelembagaan berbasis masyarakat yang ada.
- Pemberdayaan Masyarakatstrategi ini diarahkan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk berperan aktif dalam kegiatan sosial, budaya, ekonomi, dan politik.
- Perluasan Kesempatan, strategi ini diarahkan untuk membuka keterisolasian daerah tertinggal agar mempunyai keterkaitan dengan daerah maju
- Peningkatan Kapasitas strategi ini diarahkan untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan dan sumberdaya manusia pemerintah dan masyarakat di daerah tertinggal.
- Peningkatan Mitigasi, Rehabilitasi dan Peningkatanstrategi ini diarahkan untuk mengurangi resiko dan memulihkan dampak kerusakan yang diakibatkan oleh konflik dan bencana alam serta berbagai aspek dalam wilayah perbatasan.
Selain
program diatas, pemerintah juga membuat program PNPM ( program nasional
pemberdayaan masyarakat mandiri pedesaan, pembangunan infrastruktur dan proyek
pembangkit listrik 35.000 MW.
DAMPAK
ATAU PROGRES DARI PROGRAM PEMERINTAH
Dari
beberapa program pemerintah yang telah dibuat dan direalisasikan berikut dampak
atau progress dari program tersebut :
PNPM
1. PNPM
Generasi mempunyai dampak positif terhadap semua indikator kesehatan dan
pendidikan yang menjadi target program.
- Indikator kesehatan memperlihatkan peningkatan terbesar, yang meliputi:Meningkatnya frekuensi penimbangan berat badan anak;Peningkatan jumlah zat besi yang diterima ibu hamil melalui kunjungan pemeriksaan kehamilan; danPeningkatan dramatis partisipasi ibu dan anak di posyandu untuk menerima pelayanan kesehatan ibu dan anak serta pelayanan nifas.
- Semua indikator Pendidikan meningkat, kebalikan dari dampak nol atau negatif yang ditemukan dalam evaluasi jangka menengah. Peningkatan terbesar terjadi pada angka partisipasi sekolah dasar.
- Dampak jangka panjang utama PNPM Generasi adalah penurunan tingkat kurang gizi anak (10% dibandingkan dengan kelompok kontrol). Secara umum, penurunan yang terkuat terjadi di daerah-daerah dengan angka kurang gizi yang lebih tinggi sebelum pelaksanaan proyek, terutama di Nusa Tenggara Timur (NTT).
- PNPM Generasi mempunyai dampak positif yang kuat terhadap indikator di NTT.Penurunan angka berat badan rendah dan berat badan sangat rendah, masing-masing sebesar 20% dan 33% dibandingkan dengan kelompok kontrol. Angka tubuh pendek menurun sebesar 21% dibandingkan dengan kelompok kontrol.Peningkatan angka partisipasi kasar sekolah menengah pertama sebesar 29% dibandingkan dengan kelompok kontrol.Peningkatan angka kehadiran sekolah dasar untuk anak usia 7-12 tahun sebesar 4% dibandingkan dengan kelompok kontrol.
- PNPM Generasi mempunyai dampak terbesar di daerah-daerah dengan indikator dasar pelayanan kesehatan dan pendidikan yang rendah. Secara rata-rata, proyek efektif hampir dua kali lipat di daerah-daerah dengan status pelayanan kesehatan dan pendidikan yang sangat rendah (persentil ke-10 dari pemberian pelayanan). Dampak lebih besar yang diamati pada indikator kesehatan dan pendidikan tidak berkaitan dengan tingkat kemiskinan pra-proyek melainkan dengan indikator dasar.
Proyek
35.000 MW
Saat
ini masih banyak daerah yang tertinggal di Indonesia karena ketidak sediaannya
listrik. Sebagaimana yang kita tahu bahwa listrik juga merupakan factor penting
untuk kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh saat ini kita mendapatkan berbagai
informasi dan ilmu pengetahuan semuanya menggunakan listrik seperi televisi,
handpone. Dengan proyek 35.000 MW yang sedang dijalankan saat ini membantu
daerah tertinggal yang sebelumya tidak mendapatkan pasokan listrik kini bisa
menggunakan listrik karena proyek ini. Selain untuk kehidupan sehari-hari,
daerah yang sudah terhubung listrik memberikan kesempatan untuk terjadinya
kegiatan industry. Dengan adanya kegiatan industry ini daerah tersebut dapat
memenuhi kebutuhannya sendiri dan menjadi setara dengan daerah daerah maju
lainnya. Bahkan jika kegiatan industry ini maju dapat membantu daerah yang
masih tertinggal.
IDE
ATAU GAGASAN ANDA
Daerah
tertinggal masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah dan juga masyarakat
luas. Alangkah baiknya jika dalam pembangunan daerah tertinggal ini pemerintah
juga mengajak masyarakat ikut serta. Mengingat pendidikan merupakan salah satu
pilar penentu bangsa dimasa depan. Sebagai masyarakat, kita harus mengubah
pandangan masyarakat daerah tertinggal tentang pendidikan, hal ini disebabkan
karena pendidikan merupakan pilar penting dalam kehidupan bernegara.
Pendidikan
juga teramat penting bagi setiap individu. Karena akan beruhubungan selanjutnya
kepada masa depan individu tersebut dan selanjutnya juga akan berpengaruh pada
bangsa dalam waktu mendatang. Penyuluhan mengenai pentingnya pendidikan akan
sangat dibutuhkan. Perbaikan sarana-prasaran harus tetap ditingkatkan.
Pengawasan
dana pendidikan harus berjalan transparan. Mengingat telah banyak usaha yang
telah dilakukan pemerintah, dan tingkat kepedulian yang tinggi dari pemerintah
daerah, maka bukan hal yang tidak mungkin bahwa kita sebagai masyarakat dan
abdi Negara untuk melanjutkan program-program tersebut dan menjadikan Indonesia
sebagai Negara yang maju dan terdepan dalam pendidikan.
SUMBER
:
Comments
Post a Comment